Tangerang - Selama Masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (kamis/20/06/20) Pemerintah membuat aturan yaitu para pedagang tidak memperbolehkan pembeli untuk makan ditempat.
Selama Pandemi ini omset dagangan makanan ringan gorengan Bu Susi tidak seperti pada biasanya Bu Susi mengalami kerugian 2 kali lipat dari biasanya. Akan tetapi, Bu Susi tetap berjualan meski terjadinya covid 19.
Bu Susi memiliki karyawan yang harus Ia bayar, Walau hanya seorang pedagang gorengan Bu Susi juga memiliki 3 karyawan dalam membantu Ia memasak gorengan tersebut. Bu Susi dan karyawan tetap mengikuti protokol kesehatan dari pemerintah yang menggunakan masker kain.
Dalam masyarakat terdapat isu bahwa tukang gorengan menggunakan bahan plastik untuk membuat gorengannya nampak renyah saat dimakan. Masalah ini di tentang oleh Bu Susi "dalam berdagang pasti kadang diatas kadang dibawah tapi jangan lakukan hal-hal aneh untuk memikat pelanggan dan dapat membahayakan pelanggan" kata Bu Susi.
Masa Pandemi ini pemerintah juga mengajukan kepada masyakat untuk melakukan hidup sehat dan makan-makanan yang bergizi. Hal ini juga berdampak pada dagangan makanan ringan gorengan Bu Susi pembeli menjadi jarang membeli gorengan Bu Susi.
Bu Susi hanyalah pedagang gorengan yang menetap jadi hanya menunggu pelanggan datang ke warungnya saja bahkan terkadang hanyalah pelanggan tetap saja yang membeli dagangan Bu Susi.
Dampak lain yang dirasakan Bu Susi yaitu Bahan Pokok untuk memasak dagangnya seperti sayur mayur, tepung terigu, minyak dan lain-lain melonjak cukup drastis tidak seperti biasanya.
Dalam dampak ini Bu Susi juga memiliki permasalah ekonomi dan Bu Susi harus berkerja dan dagang demi membayar kehidupan sehari-hari juga karyawannya.
( Sumber photo dan penulis : Dinda Tio M)
Bu Susi memiliki karyawan yang harus Ia bayar, Walau hanya seorang pedagang gorengan Bu Susi juga memiliki 3 karyawan dalam membantu Ia memasak gorengan tersebut. Bu Susi dan karyawan tetap mengikuti protokol kesehatan dari pemerintah yang menggunakan masker kain.
Dalam masyarakat terdapat isu bahwa tukang gorengan menggunakan bahan plastik untuk membuat gorengannya nampak renyah saat dimakan. Masalah ini di tentang oleh Bu Susi "dalam berdagang pasti kadang diatas kadang dibawah tapi jangan lakukan hal-hal aneh untuk memikat pelanggan dan dapat membahayakan pelanggan" kata Bu Susi.
Masa Pandemi ini pemerintah juga mengajukan kepada masyakat untuk melakukan hidup sehat dan makan-makanan yang bergizi. Hal ini juga berdampak pada dagangan makanan ringan gorengan Bu Susi pembeli menjadi jarang membeli gorengan Bu Susi.
Bu Susi hanyalah pedagang gorengan yang menetap jadi hanya menunggu pelanggan datang ke warungnya saja bahkan terkadang hanyalah pelanggan tetap saja yang membeli dagangan Bu Susi.
Dampak lain yang dirasakan Bu Susi yaitu Bahan Pokok untuk memasak dagangnya seperti sayur mayur, tepung terigu, minyak dan lain-lain melonjak cukup drastis tidak seperti biasanya.
Dalam dampak ini Bu Susi juga memiliki permasalah ekonomi dan Bu Susi harus berkerja dan dagang demi membayar kehidupan sehari-hari juga karyawannya.
Nama : Dinda Tio Madina
NIM : 1971503410
Kelompok YG
Konsentarsi : Broadcast Jurnalism
Dosen Pengampu : Rachmi kurnia Siregar, M.Ikom
Komentar
Posting Komentar